top of page

Pengobatan Saraf Kejepit: Cara, Biaya, Pantangan, Efek Samping & Hal Lainnya

Sep 25

6 min read

0

53

0

Gangguan Saraf Pada Tangan

Saraf kejepit, atau dalam istilah medis dikenal sebagai nerve compression, terjadi ketika ada tekanan pada saraf oleh struktur di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau jaringan lunak. Tekanan ini dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, atau bahkan kelemahan di area yang terpengaruh. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pengobatan saraf kejepit, pantangan yang perlu dihindari, olahraga yang dapat membantu, pijatan terbaik, serta rekomendasi obat dan perawatan lainnya.


Apa Itu Saraf Kejepit?


Saraf kejepit adalah kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, kartilago, otot, atau tendon. Hal ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti tulang belakang (misalnya, saraf kejepit di punggung bawah atau leher), pergelangan tangan (sindrom lorong karpal), dan lainnya.


Tekanan pada saraf ini mengganggu fungsinya, menyebabkan rasa nyeri, mati rasa, atau kelemahan otot di area yang dilayani oleh saraf tersebut. Dalam banyak kasus, gejalanya bisa bersifat sementara, namun pada beberapa kasus bisa menjadi kronis dan memerlukan penanganan medis.


Cara Pengobatan Saraf Kejepit


Istirahat dan Pembatasan Aktivitas Langkah awal dalam pengobatan saraf kejepit adalah memberikan waktu bagi saraf untuk sembuh dengan mengistirahatkan area yang terpengaruh. Hindari gerakan yang memperburuk tekanan pada saraf.


Kompres Dingin atau Panas Kompres es dapat membantu mengurangi peradangan di awal terjadinya saraf kejepit, sementara kompres panas bisa membantu meredakan otot yang tegang dan meningkatkan aliran darah di area yang terkena.


Fisioterapi Fisioterapis dapat merancang program latihan yang bertujuan memperkuat otot di sekitar area yang terpengaruh, sehingga mengurangi tekanan pada saraf. Latihan ini juga dapat membantu memperbaiki postur tubuh dan fleksibilitas.


Pijat Terapi Pijat holistik atau pijat terapeutik bisa membantu melemaskan otot yang menekan saraf. Pijatan lembut pada area yang terkena sering kali dapat meredakan ketegangan otot yang berkontribusi pada saraf kejepit. Namun, pijat harus dilakukan oleh terapis yang berpengalaman agar tidak memperburuk kondisi.


Obat Pereda Nyeri Untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen. Dalam kasus yang lebih parah, suntikan kortikosteroid dapat digunakan untuk mengurangi peradangan.


Pengobatan Alternatif Beberapa orang memilih pengobatan alternatif seperti akupunktur, chiropraktik, atau terapi panas yang dapat membantu meredakan rasa sakit dan ketegangan pada saraf. Metode ini sering kali digunakan sebagai bagian dari pendekatan pengobatan secara holistik.


Operasi Pada kasus yang lebih serius di mana pengobatan non-invasif tidak efektif, operasi mungkin diperlukan untuk melepaskan tekanan pada saraf. Contoh prosedur operasi termasuk dekompresi saraf atau fusi tulang belakang.


Biaya Pengobatan Saraf kejepit?


Biaya pengobatan saraf kejepit bervariasi tergantung pada jenis perawatan yang dibutuhkan. Untuk konsultasi dokter spesialis, biayanya berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per kunjungan. Obat pereda nyeri dan anti-inflamasi bisa menelan biaya sekitar Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per bulan. Sesi fisioterapi biasanya berkisar Rp 200.000 hingga Rp 600.000 per sesi, sementara pijat terapi sekitar Rp 150.000 hingga Rp 400.000 per sesi. Suntikan steroid dapat mencapai Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000 per suntikan, dan pengobatan alternatif seperti akupunktur atau chiropraktik berkisar Rp 200.000 hingga Rp 700.000 per sesi. Jika diperlukan operasi, biayanya bisa berkisar antara Rp 20.000.000 hingga Rp 70.000.000 tergantung kompleksitasnya.


Disclaimer: biaya diatas adalah informasi secara umum. Konsultasikan dan gali informasi lebih dalam terkait biaya di klinik atau RS yang ingin Anda tuju.


Pantangan yang Harus Dihindari


Gerakan Berulang Hindari aktivitas yang menyebabkan gerakan berulang di area yang terpengaruh. Misalnya, untuk sindrom lorong karpal, hindari mengetik atau gerakan tangan yang intens.


Mengangkat Beban Berat Mengangkat beban berat dapat memperburuk tekanan pada saraf. Sebaiknya gunakan teknik mengangkat yang tepat atau hindari mengangkat beban sama sekali jika memungkinkan.


Postur Tubuh yang Buruk Postur yang tidak tepat, seperti duduk dalam waktu lama tanpa dukungan punggung yang baik, bisa menambah tekanan pada saraf yang terjepit.


Diagnosa Pada Saraf Kejepit

Olahraga yang Bisa Membantu


Latihan ringan dan peregangan sangat penting untuk pemulihan saraf kejepit. Beberapa olahraga yang dapat membantu termasuk:


Yoga: Membantu memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan fleksibilitas serta kekuatan otot inti.


Peregangan Lumbar dan Leher: Latihan ini membantu meredakan tekanan di punggung bawah dan leher, area yang sering mengalami saraf kejepit.


Renang: Aktivitas yang rendah dampak ini dapat meningkatkan mobilitas dan memperkuat otot tanpa memberikan tekanan tambahan pada persendian.


Pijat Terbaik untuk Saraf Kejepit


Pijatan lembut seperti deep tissue massage atau pijat myofascial dapat membantu meredakan ketegangan otot yang menekan saraf. Teknik ini bekerja dengan melemaskan jaringan otot yang tegang sehingga mengurangi kompresi pada saraf.


Obat untuk Mengatasi Saraf Kejepit


Beberapa obat yang biasa direkomendasikan untuk meredakan gejala saraf kejepit termasuk:


  • NSAID (Anti-inflamasi nonsteroid) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin.

  • Obat pelemas otot untuk mengurangi kejang otot.

  • Suntikan steroid untuk mengurangi peradangan pada saraf.

  • Analgesik seperti parasetamol untuk meredakan nyeri.


Efek Samping Pengobatan Saraf Kejepit


Sebagian besar metode pengobatan untuk saraf kejepit relatif aman, namun beberapa metode, seperti penggunaan NSAID dan suntikan steroid, bisa menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan, peningkatan risiko perdarahan, atau penipisan tulang dalam penggunaan jangka panjang.


Tangan Yang Terkena Saraf Kejepit

Pertanyaan Seputar Pengobatan Saraf Kejepit


  1. Apa yang menyebabkan saraf kejepit?


    Saraf kejepit disebabkan oleh tekanan berlebih pada saraf dari jaringan di sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon. Kondisi seperti hernia diskus, artritis, atau gerakan berulang juga dapat menyebabkan saraf terjepit.


  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari saraf kejepit?


    Waktu pemulihan tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi saraf yang terjepit. Dengan perawatan yang tepat, gejala bisa membaik dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Pada kasus yang lebih serius, bisa memerlukan beberapa bulan atau bahkan operasi.


  3. Apakah saraf kejepit bisa sembuh tanpa operasi?


    Ya, sebagian besar kasus saraf kejepit dapat sembuh tanpa operasi melalui kombinasi istirahat, fisioterapi, dan obat-obatan. Operasi biasanya merupakan pilihan terakhir jika perawatan non-invasif tidak efektif.


  4. Apa yang harus dihindari saat mengalami saraf kejepit?


    Hindari aktivitas fisik berat, gerakan yang memperburuk rasa sakit, postur tubuh yang buruk, dan mengangkat benda berat. Aktivitas yang memberi tekanan lebih pada saraf bisa memperlambat pemulihan.


  5. Kapan harus mencari bantuan medis untuk saraf kejepit?


    Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari perawatan, atau jika Anda mengalami kelemahan yang signifikan, mati rasa yang parah, atau kehilangan fungsi, segera konsultasikan dengan dokter.


  6. Apakah olahraga aman dilakukan jika mengalami saraf kejepit?


    Olahraga ringan yang tidak membebani saraf yang terjepit bisa membantu pemulihan. Peregangan ringan, yoga, atau renang adalah contoh olahraga yang umumnya aman. Namun, konsultasikan dulu dengan dokter atau fisioterapis.


  7. Apakah saraf kejepit bisa dicegah?


    Beberapa langkah pencegahan meliputi menjaga postur tubuh yang baik, menghindari gerakan berulang yang berlebihan, melakukan peregangan secara rutin, serta memperkuat otot inti dan punggung. Gaya hidup yang sehat dan aktif juga dapat membantu mencegah saraf kejepit.


  8. Apa yang bisa saya lakukan di rumah untuk mengatasi saraf kejepit?


    Istirahatkan area yang terkena, gunakan kompres es atau panas, serta lakukan peregangan lembut. Minum obat pereda nyeri sesuai rekomendasi dokter juga dapat membantu meredakan gejala.


  9. Bagaimana cara kerja suntikan steroid untuk saraf kejepit?


    Suntikan steroid membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di sekitar saraf yang tertekan. Hal ini dapat memberikan kelegaan sementara atau jangka panjang dari gejala, tergantung pada kondisi pasien.


  10. Apakah pijatan membantu saraf kejepit?


    Ya, pijatan yang dilakukan oleh terapis berpengalaman dapat membantu meredakan ketegangan otot di sekitar saraf yang terjepit. Namun, penting untuk tidak melakukan pijatan pada area yang sangat nyeri tanpa bimbingan profesional.


  11. Apakah semua jenis saraf kejepit membutuhkan operasi?


    Tidak semua saraf kejepit membutuhkan operasi. Hanya kasus yang parah dan tidak merespons pengobatan konservatif seperti fisioterapi dan obat-obatan yang biasanya membutuhkan intervensi bedah.

  12. Apa yang Harus Dilakukan Ketika Saraf Kejepit?


    Saat mengalami saraf kejepit, penting untuk menghindari aktivitas yang memperburuk rasa sakit dan memberikan istirahat pada area yang terkena. Mengompres dengan es selama 15-20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi peradangan. Setelah beberapa hari, kompres hangat dapat diterapkan untuk merilekskan otot. Jika rasa sakit berlanjut, konsultasi dengan dokter atau fisioterapis sangat dianjurkan.

  13. Apakah Saraf Terjepit Boleh Diurut?


    Sebagian besar ahli menyarankan agar saraf kejepit tidak diurut secara keras, karena hal ini bisa memperburuk kondisi. Pijat lembut oleh terapis yang berpengalaman, terutama teknik pijat seperti pijat Swedia atau refleksologi, bisa membantu meredakan ketegangan otot di sekitar saraf.

  14. Bisakah Saraf Kejepit Sembuh Sendiri?


    Dalam banyak kasus, saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu, terutama dengan istirahat yang cukup, perubahan gaya hidup, dan perawatan yang tepat. Namun, untuk kasus yang lebih parah, perawatan medis lebih lanjut mungkin diperlukan, seperti terapi fisik atau bahkan operasi.

  15. Apa Ciri-ciri Saraf Kejepit?


    Ciri-ciri utama saraf kejepit termasuk rasa sakit yang tajam atau terasa seperti terbakar di daerah yang terkena, mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki, serta kelemahan otot di area yang terkena. Gejala juga bisa memburuk saat melakukan gerakan tertentu, seperti duduk atau berdiri terlalu lama.

  16. Apakah Neurobion Bisa Menyembuhkan Saraf Kejepit?


    Neurobion, yang mengandung kombinasi vitamin B1, B6, dan B12, dapat membantu memperbaiki kerusakan saraf dan meredakan gejala saraf kejepit. Meskipun Neurobion tidak menyembuhkan saraf kejepit secara langsung, ia membantu dalam mempercepat pemulihan saraf yang teriritasi atau rusak.


  17. Bagaimana Cara Memulihkan Saraf Kejepit?


    Pemulihan saraf kejepit melibatkan istirahat, peregangan teratur, dan penguatan otot di sekitar saraf yang tertekan. Kombinasi terapi fisik, obat-obatan, dan perawatan rumah seperti kompres es atau panas juga sangat membantu. Dalam beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan jika saraf tidak sembuh dengan metode konservatif.

  18. Apakah Saraf Kejepit Boleh di Kretek?


    Mengkrek tulang belakang atau melakukan gerakan memutar tubuh untuk mendengar suara 'kretek' sebaiknya dihindari jika Anda mengalami saraf kejepit. Gerakan yang salah bisa memperburuk kondisi saraf atau menyebabkan cedera lebih lanjut. Sebaiknya, konsultasi dengan ahli fisioterapi atau chiropractor yang terlatih.


Kesimpulan


Saraf kejepit adalah kondisi yang umum dan bisa diobati dengan perawatan yang tepat. Penting untuk mengatasi gejalanya segera setelah muncul untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan mencakup kombinasi dari istirahat, terapi fisik, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, operasi.


Referensi:

Butler, D. S., & Moseley, G. L. (2003). Explain Pain. Noigroup Publications.

Magee, D. J. (2014). Orthopedic Physical Assessment. Elsevier Health Sciences.

Shiel, W. C. (2018). Pinched Nerve Overview. MedicineNet.



Artikel kesehatan lainnya:

Comments

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page